Thursday, 14 August 2014

I Remain Yours Chapter : 02

Dan BRUGHH!!!
Nasya terjatuh karna kakinya tersandung. Dezka yg saat itu hendak melajukan motornya, melihat Nasya yg terjatuh. Ia pun buru-buru menghampiri Nasya. Dilihatnya Nasya jatuh terlungkup. Ia segera membalikkan badan Nasya. Ternyata, Nasya jatuh cukup keras. Hingga kepalanya berdarah.

"Sayang? Sayang?" Cemas mulai menyelimuti Dezka.
"Sayang? Kamu bangun.." Ujar Dezka setengah berteriak. Sambil mengguncangkan badan Nasya. Dezka mulai panik dan ia pun segera menelfon Arief. Pacar Shalya. Ia membutuhkan pertolongan segera.

"Rif!! Lo dimana?"
"Gue lagi dijalan nih, mau otw sekolah. Kenapa?"
"Eh, lo kejalan dekat caffe NS itu ya? Nasya pingsan."
"Hah? Serius lo? Okeoke! Gue kesana."
===>
"Wihh, ini kenapa Dez?" Tanya Arief begitu sampai.
"Ntar gue jelasin! Bantuin gue nih. Lo bawa mobil hari ini?"
"Iya. Bokap gue lagi cuti hari ini. Yaudah, lo bawa kemobil.
Dezka pun segera membopong Nasya kemobil. Mereka menuju ke klinik terdekat.

*diklinik*

"Gue cabut duluan ya? Mau kesekolah. Lo ngga kesekolah?" Tanya Arief.
"Oh. Iya. Thanks ya Rif. Lo duluan aja. Bilangin gue izin."
"Bener nih lo disini aja?"
"Iya. Gue mau nemanin Nasya."
"Yaudah. Gue duluan ya?"
"Iya. Sekali lagi thanks ya."
"Yoi. Gak masalah bray." Ujar Arief sambil menepuk bahu Dezka. Dan ia pun meninggalkan Dezka bersama Nasya.

"Sayang.. maafin aku ya? Aku udah buat kamu kayak gini.." Ujar Dezka sambil mengelus kepala Nasya dengan sebelah tangannya. Sementara tangan satunya, menggenggam jemari lembut Nasya.
"Sayang.. Bangun dong? Lama amat pingsannya.." Ujar Dezka lagi.

Selang beberapa menit kemudian, Nasya pun bangun.
"Aduh, kepala gue pusing banget." Ucap Nasya sambil berusaha duduk.
"Eh sayang! Kamu udah bangun? Kamu tiduran aja sayang.." Ujar Dezka sambil menahan Nasya duduk.
"Kok gue disini?" Ujar Nasya bingung.
"Tadi kamu jatuh, terus pingsan. Yaudah dibawa kesini."
"Oh." Jawab Nasya singkat. Sambil memalingkan wajahnya. Matanya tak ingin menatap Dezka yg berada di sampingnya.
"Yangg.. Liat aku dong, kamu jutek banget."
"Males deh liat cowok yg bisanya nyakitin doang."
"Eh, maafin aku ya sayang? Janji ngga deket-deket lagi."
"Ntar kamu minjem lagi kedia. Sama yg lain ngapa."
"Yah habisnya dikelas cuma dia yg waras. Yg lainnya nggak."
"Tuhkan, kamu aja alasan terus."
"Eh, dikelas yu cuma Firny yg bisa ditanya-tanya."
"Bodo amat. Kok kamu belain dia sih? Harusnya kamu belain aku! Kamu suka kan sama dia? Temen kamu kan banyak, gak dia ajakan? Hah? Kegatelan banget sih kamu!." Ujar Nasya mengeluarkan seluruh isi hatinya.
"Huftt.. Apa kata kamu aja, mending diem."
"Emang apa sih istimewanya Firny tu hah? Iss, sampai kamu ngejar-ngejar dia? Hah? Apa? Ujar Nasya sedikit berteriak.
"BANYAK!!" Dezka menjawab dengan keras. Hingga Nasya terdiam untuk beberapa saat.
"Ya. Okelah. Aku cuma cewek biasa dan sederhana, ngga sehebat Firny. Aku juga bukan orang yg kaya raya. Punya kamu aja aku udah bersyukur apalagi..." Ucapan Nasya terpotong oleh kata-kata Dezka.
"Bisa gak? Gak usah bahas FIRNY, FIRNY, FIRNY, dan FIRNY lagi hah?! Gak bosen apa ngomongin orang terus?!!."
"Oke! Aku nggak akan ganggu kamu sampai kamu tenang."

Akhirnya percakapan mereka berhenti.
===>

Jarum jam telah menunjukkan pukul 21:04 malam. Nasya sedang asik membaca "tumblr-nya". Tiba-tiba, handphone Nasya berdering. Tapi hanya sebentar. Sebuah panggilan Dezka. Hanya miscall.
Tak lama kemudian handphone Nasya bergetar. Sebuah pesan dari Shalya.

||1 Pesan Diterima||
Shalya pesekk!
"Woy! Lo knp gx dtg td?"
Received : 21:08, Wednesday.

"Gue pingsan. Gara** brntm dg Dezka."
Send : 21:08, Wednesday.

"Hahaha =D, lemes bgt lo ampe pingsan :p."
Received : 21:10, Wednesday.

"Gue jatohh njirr -_- mknya pingsan."
Send : 21:12, Wednesday.

"Wkwkk :D. Mampus lo :p. Eh, GWS aja deh!."
Received : 21:12, Wednesday.

"Njayy lo Shal!! Iya**, thx yak:*!"
Send : 21:14, Wednesday.

"Ih ape lo pke emot kiss? Iyuwh:p."
Received : 21:15, Wednesday.

"Gue kan suka ma lo! \=D/."
Send : 21:16, Wednesday.

"Iss, amit ama lo iya :D :p."
Received : 21:18, Wednesday.

"Hmm, iyadeh pesexxx :p."
Send : 21:20, Wednesday.

"Anjayy >_< !! Gue pesek bukan pe-sexx X-X."
Received : 21:21, Wednesday.

"Hohoho :O baru tw gue!."
Send : 21:23, Wednesday.

"Yee, dh dl ya! Pls gue sekarat. Bye;;)."
Received : 21:25, Wednesday.

"Kaciaan.. :p. Bye too.."
Send : 21:17, Wednesday.

Ternyata Shalya hanya sekedar menghibur sahabatnya itu. Dan kini, terulas senyuman kecil yg manis di bibir Nasya. Malam ini, ia memutuskan untuk tidur lebih cepat. Karna ia pergi sendiri besok pagi. Mengingat bahwa Nasya dan Dezka sedang diaman.
=====>

KRINGGG!!! Alarm Nasya berdering nyaring. Nyaris memecahkan gendang telinga Nasya. Waktu telah menunjukkan pukul 05:30 pagi.

"Hoaam..." Nasya bangun sambil menguap pelan.
"Huftt, bers-beres dulu lah." Ujar Nasya sambil mencari saklar lampu kamarnya. Dan tkk..
"Busetttt... berantakan amat kamar gue! Yailah. Perasaan, gue gak ngapa-ngapain semalem. Tapi kok kamar gue kayak kapal pecah begini ya.? Oh my god.." Ujar Nasya terkejut ketika melihat kamarnya berantakan. Dan ia pun segwra merapikannya.

Sekitar 30 menit kemudian..
Nasya telah merapikan kamarnya. Dan ia pun juga telah berseragam rapi. Dan kini ia hendak memasak telur untuk sarapannya.
"Drrr..." Handphone Nasya bergetar. Sebuah pesan dari Dezka.

||1 Pesan Diterima||
Dezka Sayang
"Sayang? Pergi sama aku ya? Aku jemput :*"
Received : 06:10, Thursday.

"Iya, ditunggu.."
Send : 06:12, Thursday.
Nasya merespon biasa. Dirinya telah memaafkan Dezka. Namun, perasaanya tentang kejadian kemarin, masih menghantui dirinya. Tapi, Nasya berusaha enjoy. Sekitar hampir 10 menit Nasya sarapan. Tak lama kemudian Dezka telah menjemputnya. Dan iapun segera menuju keluar kost' annya.

"Sayang? Berangkat sama ya? Yuk naik. Ajak Dezka.
"Iya." Ujar Nasya singkat sambil menaiki motor Dezka.
"Uhm, udah sarapan tadi sayang?" Tanya Dezka membuka pembicaraan.
"Udah sayang."
"Iyadeh sayang." Ujar Dezka sambil menarik tangan Nasya dari belakang. Dan melingkarkan di pinggang Dezka. Tangan Dezka menggenggam jemari lembut Nasya dengan sebelah tangannya. Nasya pun hanya diam dan menbiarkan Dezka menggenggamnya.
===>

"Sayang, udah sampai." Ucap Dezka setiba disekolah Nasya.
"Makasih sayang." Jawab Nasya sambil turun dari motor Dezka.
"Nanti pulang sekolah sama aku ya?" Kita jalan-jalan bentar.
"Iya sayang."
"Oke sayangku.. Hati-hati ya? Love you my honey."
"Bye." Nasya menjawab singkat. Dezka hanya terdiam dan menghidupkan stater motornya. Ketika hendak meng-gasnya...

"Dezka!" Panggil Nasya.
"Iya sayang?"
"I love you too." Ujar Nasya dan berlalu.
Dezka tersenyum. Akhirnya Nasya membalas perkataannya tadi. Dan ia pun segera menuju kesekolahnya.
==>
*dikelas*

"Woii!" Sapa Shalya.
"Ngapa lo?" Jawab Nasya jutek.
"Haha. Gak ada. Gimana sama Dezka?"
"Iss, asal lo tau ya! Dezka tu..." Ucap Nasya terputus.
"Kenapa??" Tanya Shalya penasaran.
"Dezka tu sumpah ya, tadi tu dia bilang Love You ke gue. Hahhahaha. Lo tau gak? Seneng banget rasanya. Yah walaupun dia udah ngucapin begituan beribu-ribu kali." Nasya kini mulai tertawa dengan kalimat yg diucapkannya sendiri.
"Yaiyalah Sya! Gue kira apaan tadi." Gerutu Shalya.
"Hahaha. Yah gue maafin dialah."
"Bagus deh, kalo lo sama Dezka gak berantem. Jadi gak ada yg menuhi beranda "tumblr" lagi dengan kata-kata galau lo. Hahaha."
"Yailah. Lo jahat ya ama gue. Awas lo." Ancam Nasya sambil menjitak kepala Shalya.
"Hahaha. Iya-iya. Ampun. Sakit tauk." Ujar Shalya sambil memegang kepalanya yg dijitak Nasya.

====>
Lama waktu berlalu, akhirnya bel pulang telah berbunyi. Semua anak-anak berhamburan keluar dari kelas. Dan menuju gerbang sekolah yg terbuka lebar. Handphone Nasya bergetar. Sebuah pesan dari Dezka.

||1 Pesan Diterima||
Dezka Sayang
"Sayangku, aku udh dkt gerbang nih.. Kamu cpt kluar ya :*.. Aku tunggu nih :* "
Received : 13:40, Thursday.

"Iya sayang. Ni mau kegerbang :*."
Send : 13:41, Thursday.

"Sya! Gue duluan ya? Udah dijemput Arief." Ujar Shalya menghampiri Nasya.
"Ciieee.. Oke! Lanjut Shal."
"Hahaha. Apaan sih lo. Yaudah, bye."
"Bye." Nasya pun segera menuju gerbang. Matanya sibuk mencari Dezka. Dan akhirnya ia melihat Dezka dan segera menghampirinya.

"Yang." Sapa Nasya pelan.
"Eh, princess aku udah keluar. Naiklah my princess." Goda Dezka lembut.
"Apaan sih. Biasa aja kali." Ujar Nasya sambil menepuk pelan pipi Dezka. Terlihat senyum manisnya muncul.

"Gitu dong , senyum. Nih malah jutek mulu."
"Iya iya. Kamunya sih cari gara-gara." Rajuk Nasya.
"Iya iya. Maaf ya princess ku. Aku sayang kamu."
"Dimaafin kok. Tuhkan, gombal lagi. Hahaha."
"Gombal dikit boleh dong." Ujar Dezka sambil tertawa.
"Aku juga sayang kamu." Nasya pun menaiki motor Dezka.

Diperjalanan, Nasya dan Dezka saling diam. Tak ada yg mengajak bicara seorangpun hingga sampai di kost'an Nasya."

"Makasih ya sayang, kamu udah anterin aku pulang." Ujar Nasya sambil turun dari motor Dezka.
"Sama-sama sayangku." Ujar Dezka sambil mencubit pipi Nasya.
"Aww. Sakit yaang.." Ujar Nasya sambil memegang pipinya yg merah karna dicubit Dezka.
"Uh, cupcup.. Maaf ya sayang. Sini -sini pipinya. Mana yg sakit sayang?" Ucap DeKa sambil memegang pipi Nasya. Tangannya mengelus lembut pipi Nasya.

Nasya terengah. Ia menatap dalam-dalam mata Dezka. Terlihat dibola matanya yg coklat bayangan diri Nasya. Mereka saling tatap-tatapan. Terpancar suatu perasaan diantara Nasya dan Dezka. Yaitu, perasaan yg tak bisa diungkap kan melalui kata-kata.

Lama mereka saling tatap menatap. Tangan Dezka masih mengelus pipi Nasya yg merah karna cubitannya. Sampai akhirnya..

"HOYY!!."

Thanks for reading guys... Share Please ;)
Chapter 03 insyallah 15 Sept 2014 

Post a Comment

Copyright 2014 Andika Putra Ramadhan