Saturday, 9 August 2014

I Remain Yours Chapter : 01

Nih Story created by : Zita Putri Maysarah yah pacar aku sendiri ^^
Bio? silakan klik namanya yang diatas... ^^ thanks enjoy reading
Facebook : Zita Putri Maysarah
Twitter : @zitaputrimaysar

" I Remain Yours "

 

Lelah. Itulah yg kini Nasya rasakan. Gadis cantik berusia 15 tahun ini sedang duduk dibangku taman sekolahnya sambil memainkan sebuah kertas. Siswi kelas X IPA itu terlihat sedang kacau. Rambut panjangnya yg hitam dibiarkan begitu saja.
===>
Jam telah menunjukkan pukul 02:00 dini hari. Dan Nasya belum bisa memejamkan matanya. Nasya mencoba menahan matanya agar tidak mengantuk. Namun..
"Arghh!!" Teriak Nasya kesal.
Nasya buru-buru menutup mulutnya. Ia tak mau jika orang lain terganggu akan teriakannya. Tiba-tiba handphone Nasya berdering. Sebuah panggilan dari Dezka.

"Iya??"
"Kamu kok belum tidur?" Tanya Dezka cemas.
"Lah, kamu ngapain nelfon aku jam segini?"
"Engga apa sih, cuma mastiin kamu udah tidur apa belum."
"Iyaa, sebentar lagi tidur kok sayang"
"Yaudah. Jangan maksain selesaikan tugasnya ya? Besok kan masih bisa sayang."
"Iya. Good Night."
"Good Night too.."

Panggilan diakhiri. Nasya menghembuskan nafas panjang dan segera meletakkan handphone nya dimeja. Dezka adalah cowok yang telah dipacarinya selama dua tahun ini. Selama dua tahun itu, cukup bagi Nasya untuk mengerti dan memahami sifat pacarnya itu.

Dezka sangat perhatian. Sepertinya hal tadi. Nasya sangat bersyukur bisa memiliki Dezka. Namun, ada satu hal yg membuat Nasya terkadang sedih. Dezka terkadang tidak dapat mengerti dengan apa yg Nasya rasakan. Misalnya disaat cemburu, senang, ataupun sedih. Bahkan Dezka bersikap seolah tak ada apa-apa dan cuek.

Jarum jam telah menunjukkan pukul 02:30 dini hari. Nasya kini benar-benar lelah dan ngantuk. Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk berhenti menyelesaikan tugasnya dan segera beranjak tidur.
===>
Dering handphone Nasya yg berisik membuat Nasya terpaksa untuk membuka matanya. Sinar matahari yg masuk melalui celah-celah jendela, membuat gadis itu ikut terbangun.
"Halo?"
"Kamu baru bangun ya?" Tanya Dezka.
"Huhh. Kirain siapa tadi. Iya, baru bangun nih.. Ngantuk banget, sumpah!. Emang sekarang jam brapa?" Tanya Nasya sambil mengucek-ngucek matanya yg masih ingin tertutup.
"Udah jam 06:45 loh sayang.. Ga sekolah?"
"Hah?!! Ya ampun, masa sih? Mandi dulu ya?"
"Hahaha, iya sayang. Cepetan yaa. Ntar aku jemput."

Nasya mengakhiri panggilan. Ia segera berlari menuju kekamar mandi.
Disuatu tempat, Dezka tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya. Ia mendengarkan suara Nasya berteriak panik saat di telfon tadi. Dan iapun langsung menuju kost'at Nasya.

Sepuluh menit kemudian, Nasya telah selesai dan segera menuju keluar rumah. Tepat saat itu juga, handphone Nasya bergetar. 1 pesan dari Dezka.

"Aku udh dluar nih, cepetan ya sayang :*.. Aku tinggal nanti."
Nasya tersenyum dan segera berlari membuka pintu. Dilihatnya Dezka telah rapi dengan motornya yg mengkilat.

"Heh? Kok bengong sih sayang? Buruan naik."
"Ehh, iya iya. Kamu kok tumben ganteng?"
"Lah, berarti selama ini kamu anggap aku jelek ya? Iih jahatt ihh.." Rajuk Dezka sambil memanyunkan bibirnya.
"Hahaha.. Engga kok.. Kamu itu, handsome sayang.." Goda Nasya.
"Uhm, okedeh sayang."
"Jangan ngambek dong my handsome boy."
"Iyaa my honey.."
Nasya pun tersenyum dan segera menaiki motor Dezka dan langsung menuju sekolah.

Tak lama kemudian, mereka sampai disekolah Nasya. Nasya dan Dezkatidak sama sekolah. Awalnya mereka satu SMP. Namun setelah Dezka lulus dari sekolahnya, Dezka masuk ke SMA Favoritnya. Dan setahun kemudian. Nasya lulus dan memasuki SMA Favoritnya sendiri. Akhirnya setelah SMA mereka masuk kesekolah favoritnya masing-masing.
"Gih turun, ntar telat loh.."
"Ihh.. Ngusir nih?" Rajuk Nasya.
"Ya engga lah saayang.. Buruan.. Ntar kamu telat sayang.."
"Huhh.. Iyadeh." Ujar Nasya sambil turun dari motor Dezka. Nasya pun berlalu meninggalkan Dezka.
"Sya!!." Teriak Dezka.
"Apa?" Nasya menoleh.
"Hati-hati ya? Selamat sekolah honey!"
"Heh, kowe sopo! Dada dada segala.!" Tegur pak satpam sekolah Nasya.
"Hehe, ampun pak ampun.." Ujar Dezka gugup dan segera menyalakan staternya.
Nasyapun tersenyum dan segera berlari menuju kelasnya. Ternyata, Nasya terlambat 7 menit.

*in class* ===>
"Hey! Why are you late?" Ujar deorang wanita yg sedang berada diruangan kelas Nasya.
"Uhm, oh sorry Mis. Earlier i oversleep. Ucap Nasya setengah gugup.
"Allright. Next time, do not be repeated. You understand?"
"Yes. Okay Mis."
"Okay. Please sit at your place."

Nasyapin segera menuju ketempat duduknya. Semua teman-teman Nasya melirik ke arah Nasya. Nasya pun tak mau berlama-lama berjalan.
"Huftt, njirr. Serasa anak baru aja diliatin. Untung gue pande bicara inggris. Jadi nferti noh apa ibu itu bilang. Kalo ngga.. hm skak mat gue deh. Huh.. Lagian ngapain sih ada guru bahasa inggris dikelas IPA? Hah?.." Gumam Nasya pelan.

"Sstt!! Lo kok telat?" Ujar Shalya sahabat Nasya setengah berbisik.
"Iya, tadi gue tuh telat karna gue..." belum sempat Nasya melanjutkan perkataannya, guru perempuan tadi menegurnya lagi.
"Hey!! You!, keep silent!." Teriak ibu itu.
"Yes, i"m sorry."
"Nanti kita lanjutkan." Bisik Nasya pada Shalya.

Selang beberapa jam berlalu, akhirnya bel istirahatpun berbunyi. Semua siswa dan siswi berhamburan keluar kelas.
"Sya! Abis ini lo mau kemana?" Tanya Shalya.
"Engga kemana-mana. Ngebakso yuk!"
"Yahh.. kok jadi elo yg ngajak sih." Gerutu Shalya.
"Lah, ya engga apalah. Biasanya kan lo kalo udah nanya gitu ujung-ujungnya ya ngajak gue ngebakso kan?"
"Hahaha.. Ohiya ya, tau aja lo. Yaudah yuk!"

Nasya dan Shalya pun segera menuju kantin. Setiba disana, mereka langsung memilih tempat disudut ruangan dan memesan menu makanan dan minuman yg tersedia.

"Shal, hari ini li mau kemana?" Ujar Nasya sambil menyeruput teh esnya.
"Oh. Gue nanti siang mau ke mall Sya. Gue mau nyari dress buat dinner. Si Arief ngajak gue dinner ntar malem."
"What?! Arief ngajak lo dinner?"
"Iya, dia ngajak gue dinner. Kenapa?"
"Enak lo ya. Gue udah dua tahun sama Dezka engga pernah diajak dinner tuh. Ujar Nasya yang kini selera makannya mulai hilang.
"Hah? Masa sih?? Boong lo."
"Iya. Lo tau sendiri kan, Dezka orangnya gimana? Perhatian tapi cuek. Dezka juga ngga terlalu romantisan."
"Uhm, iya sih gue tau. Lo yg sabar ya? Suatu saat dia bakalan ngerti kok. Udah lo makan. Keburu dingin."
Melihat Nasya mulai sedih, Shalya tak ingin sahabatnya iyu menangis.
===> *disisi lain*..

"Firny! Tunggu!." Teriak Dezka.
"Ada apa Dez?"
"Engga.. Nanti siang mau kemana?"
"Oh. Mau ketoko buku. Nyari buku buat nyelesaiin PR yg dikasih tadi. Kenapa?"
"Sama. Gue juga mau nyari. Barengan yuk?"
"Boleh. Gue tunggu dimana?"
"Lo tubggu deket sekolah aja."
"Oke. Gue duluan ya? Laper."
"Siip, lanjut Fir."

"Firny Safhira". Itulah nama seorang cewek yg sedang didekati Dezka. Sebenarnya, Dezka tertarik pada Firny, hanya karena Firny itu lebih dari Nasya menurutnya. Firny memiliki kesukaan yg sama dengan Dezka. Dan Firny juga pintar dalam permainan Play Station. Tidak seperti Nasya. Karna itulah, Dezka tertarik dengan Firny dan mencoba mempelajari segala kesukaan Firny. Karna dengan itulah, Dezka dapat mudah mendekati Firny.
===>
Handphone Nasya bergetar. Sebuah pesan dari Dezka.
||1 Pesan Diterima||
Dezka Sayang
"Sayang? Pulang sekolah, aku ngga bisa jemput kamu ya? Soalnya aku ada rapat OSIS. Kamu duluan aja ya? Gpp kn? Maaf ya sayang :*"
Received 13:37, Tuesday.

Nasya membalas pesan Dezka.
"Gpp kok sayang. Hati-hati ya? Iya :*"
Send 13:40, Tuesday.

Nasyapun melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah. Matanya sibuk mencari angkot yg kosong. Lagi-lagi perasaannya kacau. Dezka tak dapat menjemputnya. Ia pun berjalan gontai.
===>
Sesampainya dikost'an, Nasya nasuk kekamarnya. Ia menuju ke kamar mandi, mengganti seragam sekolahnya. Selepas itu, ia mengambil laptopnya. Nasyapun membuka "Tumblr-nya", ia menuliskan perasaannya melalui blog yg praktis itu. Pikirannya masih kacau. Sesekali matanya melirik ke handphonenya, untuk melihat kalau-kalau pesan masuk.

*disisi lain...*
Dezka dan Firny tengah asik mencari buku di toko buku. Dezka sama sekali tak terligat cemas pada Nasya. Hustru ia malah asik bersama Firny. Lama mereka ditoko, akhirnya mereka keluar juga dari toko itu.

"Mau kemana lagi?" Tanya Dezka.
"Gak tau nih?"
"Ke Mall yuk. Cari makan. Sekalian dinginin badan." Ajak Dezka.
"Boleh, setau gue, di Texas ada promo harga paket Ayam."
"Bagus tuh! Yaudah, yuk kesana."
Dezka dan Firny pun segera menuju ke Mall. Sesampainya disana, mereka menuju ke Texas Chiken. Dan ternyata..

"Wah!! Gawat!! Ada Shalya. Sahabat Nasya. Duh gimana nih? Ntar gue pasti diaduin." Gumam Dezka.
"Kenapa Dez? Lo kok kayak ketakutan gitu?"
"Eh, engga kok gue ngga apa. Udah pesen?"
"Oh yaudah. Iya. Duduk yuk."

Dezka dan Firny pun segera mencari meja. Dezka akhirnya memilih untuk pura-pura tidak tau saja atas kehadiran Shalya.

Sementara itu...

"Hah?? Itukan Dezka? Ngapain tuh anak kesini? Sama cewek lagi. Wah, ini harus gue aduin ke Nasya." Gumam Shalya sambil merohoh kantongnya. Tangannya sibuk mencari nama Nasya dikontaknya.
"Nah, ini dia. Coba gue telfon." Gumam Shalya.

===>
"Apa Shal?"
"Eh, gue ada kabar buruk buat lo Sya!."
"Hah? Kabaf buruk apaan nih?" Ujar Nasya panik.
"Gue lagi di Texas, kebetulan gue mau beliin makanan buat Arief. Eh tau-taunya ada Dezka disini. Dia lagi sama cewek Sya! Mereka berduaan dan kayaknya Dezka gak liat gue."
Nasya terdiam. Dia tak menyangka dengan apa yg didengarnya barusan.
"Lo serius?"
"Iya, gue serius Sya!"
"Hm, yaudah Thanks. Biarin aja dia." Ucap Nasya lesu.
"Iya. Gue cuma ngasih tau elo aja. Sorry ganggu."

Panggilan berakhir. Nasya terdiam dikamarnya. Kini perasaannya mulai berkecamuk. Ia mulai menangis..

====>
Jam telah menunjukkan pukul 06:30 pagi. Nasya telah siap untuk berangkat kesekolah. Dibawah, Dezka telah datang. Dan Nasyapun turun dengan mata merah menuju luar kost'annya.
"Loh? Mata kamu kenapa sayang?" Tanya Dezka.
"Engga apa sayang. Cuma sakit sikit."
"Kamu yakin?"
"Ya."
"Iyadeh. Iyaudah, yuk naik sayang."
Nasyapun menaiki motor Dezka. Diperjalanan, mereka saling diam. Hingga akhirnya Dezka yg memulai duluan.

"Sayang? Masukkin handphone aku ke tas." Ujar Dezka sambil menyodorkan handphone nya. Nasya mengambilnya dan membuka kantong kecil diransel Dezka. Saat membuka kantong itu, Nasya melihat sebuah notes kecil. Disitu tertera nama "FIRNY SHAFIRA"

Perasaan Nasya kembali berkecamuk. Lalu ia menyuruh Dezka untuk berhenti.
"Berhenti!!" Teriak Nasya.
"Kenapa sayang?" Tanya Dezka sambil berhentikan motornya.
"Firny Shafira. Ini notes punya siapa?"
Dezka diam. Ia terkejut melihat notes Firny ada ditangan Nasya.
"Kok diam? Jawablah!" Ujar Nasya setengah berteriak.
"Punya temen aku sayang."
"Kamu bohong sama aku ya?!"
"Engga kok sayang.. Beneran.."
"Huh!! Aku mau tirun disini aja!" Ujar Nasya kesal sambil turun dari motor Dezka.
"Sayang, kamu salah paham." Ujar Dezka sambil menahan tangan Nasya.
"Kamu bohongin aku kan!! Kamu bilang mau rapat OSIS kemarin. Rupanya kamu makan sama Firny!!" Nasya pun berlari meninggalkan Dezka.

Dezka terdiam sejenak. Dan ia pun mulai berteriak.
"Oke!! Terserah kamu mau nuduh apa! Asal kamu tau ya, kamu itu overprotektif!! Selalu berlebihan!!" Teriak Dezka. Kini ia mulai emosi.

Nasyapun menghentikan langkahnya. Air matanya mulai mengalir membasahi pipinya yg tak bersalah ketika mendengar perkataan Dezka barusan. Jantungnya berdegup kencang. Perasaannha kini kacau balau. Ia pun kembali berlari dengan pikiran yg entah kemana, dan ..

====>
Continued ^0^.. Next time ;)
Thanks guys *beer*, see
oiya update chapter : 02 dipercepat tanggal 15 agustus, ditunggu ya ^^

Post a Comment

Copyright 2014 Andika Putra Ramadhan